Thursday 20 August 2009

Belajar Menjadi Kaya kepada Abdurrahman bin Auf (Bagian 3)

Alhamdulillah, walaupun memerlukan waktu yang lama untuk melanjutkan tulisan ini ke bagian 3 namun akhirnya saya bisa melanjutkan tulisan ini ke bagian 3. Beginilah hambatan saya ketika menulis, kadang suka terhenti ditengah jalan... :p. Oke mari kita pelajari kiat sukses Abdurrahman bin Auf menjadi kaya pada bagian 3 ini.

Setelah Abdurahman bin Auf diberitahu lokasi pasar oleh Sa'ad bin Rabi' Al-Anshari, maka sejak saat itu Abdurahman bin Auf berprofesi sebagai pedagang dan memperoleh keuntungan yang cukup besar. Omset dagangannya pun makin besar, sehingga ia dikenal sebagai pedagang yang sukses. Ia tak pernah absen dalam setiap peperangan yang dipimpin Rasulullah. Suatu hari, Rasulullah SAW berpidato membangkitkan semangat jihad dan pengorbanan kaum Muslimin. Beliau berkata, "Bersedekahlah kalian, karena saya akan mengirim pasukan ke medan perang."

Mendengar ucapan itu, Abdurrahman bin Auf bergegas pulang dan segera kembali ke hadapan Rasulullah. "Ya, Rasulullah, saya mempunyai uang empat ribu. Dua ribu saya pinjamkan kepada Allah, dan sisanya saya tinggalkan untuk keluarga saya," ucap Abdurrahman. Lalu Rasulullah mendoakannya agar diberi keberkahan oleh Allah SWT.

Subhanallah, ini juga menjadi kunci sukses seorang Abdurrahman bin Auf. Ia bersedekah (meminjamkan hartanya kepada Allah) secara ikhlas dengan jumlah yang tidak tanggung-tanggung yaitu setengah dari harta yang dimilikinya. Abdurrahman bin Auf menyumbang separuh hartanya yang senilai 2000 Dinar atau sekitar Rp 2.4 Milyar nilai uang saat ini (saat itu beliau ‘belum kaya’ dan hartanya baru 4000 Dinar atau Rp 4.8 Milyar). Atas sedeqah ini beliau didoakan khusus oleh Rasulullah SAW yang berbunyi “Semoga Allah melimpahkan berkahNya kepadamu, terhadap harta yang kamu berikan. Dan Semoga Allah memberkati juga harta yang kamu tinggalkan untuk keluarga kamu.” Rasulullah SAW mendoakan keberkahan kepada Abdurrahman bin Auf. Keberkahan artinya sesuatu yang terus bertambah. Sehingga wajar jikalau akhirnya harta Abdurrahman bin Auf terus bertambah. Do’a ini kemudian benar-benar terbukti dengan kesuksesan demi kesuksesan Abdurrahman bin Auf berikutnya.

Mengapa dengan bersedekah harta kita akan bertambah? Dengan bersedekah harta memang dapat tumbuh dan berkembang, bertambah karena suci dan berkah, membawa kebaikan bagi hidup dan kehidupan yang punya. Secara lahiriah, sedekah memang mengurangi nilai nominal (harta) dengan mengeluarkannya, tetapi dibalik pengurangan yang bersifat zhahir ini, hakikatnya akan bertambah dan berkembang (nilai intrinsik) yang diganjarkan dari 10 kali lipat atau bahkan sampai 700 kali lipat yang hakiki di sisi Allah Swt. “Barang siapa melaksanakan amal kebajikan (termasuk bersedekah) maka akan diganjarkan oleh Allah sepuluh kali lipat” (QS. Al-an’am: 160). “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 261)

Berdasarkan ayat tersebut jelas bahwa dengan bersedekah harta dapat tumbuh dan berkembang tidak hanya di akhirat melainkan juga di dunia. Rasulpun menjelaskan orang yang mengeluarkan sedekah/zakat akan terhindar dari marabahaya/musibah. Bahkan sedekah dapat mensucikan diri (pribadi) dari kotoran dosa, memurnikan jiwa (menumbuhkan akhlak mulia, menjadi murah hati, peka terhadap rasa kemanusiaan) dan mengikis sifat bakhil (kikir) serta serakah. Dengan begitu, akhirnya tercipta suasana ketenangan bathin yang terbebas dari tuntutan Allah SWT dan kewajiban kemasyarakatan, yang selalu melingkupi hati.

Inilah pelajaran kedua yang bisa kita ambil dari kisah sukses Abdurahman bin Auf. Nantikan tulisan saya selanjutnya..... :)

No comments: