Tuesday 25 August 2009

Belajar Menjadi Kaya kepada Abdurrahman bin Auf (Bagian 5)

Alhamdulillah, puji dan syukur ke hadirat Allah SWT akan senantiasa saya lakukan untuk mengawali tulisan saya ini. :) Mudah-mudahan bisa terus dilancarkan oleh Allah SWT untuk terus membuat tulisan-tulisan yang baik. Mari kita lanjutkan pelajaran kiat sukses Abdurrahman bin Auf menjadi kaya pada bagian 5 kali ini.

Ketika Abdurrahman bin Auf dengan kreativitas dan inovasinya membuat pasar baru menyaingi pasar orang Yahudi, ia tidak menggunakan uang sendiri. Abdurrahman minta tolong saudara barunya untuk membeli tanah yang kurang berharga yang terletak di samping tanah pasar itu.

Artinya modal bukan segala-galanya, kita bisa memanfaatkan modal orang lain untuk usaha kita. Namun tidak semua orang mau menanamkan modalnya untuk usaha kita. Faktor integritas lah yang dapat menarik kepercayaan orang terhadap kita. Rasulullah SAW diberi gelar Al-Amin artinya yang dapat dipercaya, karena Rasulullah bisa menjaga kepercayaan orang lain terutama masalah harta, sehingga banyak orang yang ingin menginvestasikan hartanya kepada bisnis yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. Termasuk kredibilitas seorang Abdurrahman bin Auf sangat baik, sehingga saudara barunya mau berinvestasi kepada bisnis Abdurrahman bin Auf.

Tanah tersebut lalu dipetak-petak secara baik. Siapa pun boleh berjualan di tanah itu tanpa membayar sewa. Bila dari berdagang itu terdapat keuntungan, ia menghimbau mereka untuk memberikan bagi hasil seikhlasnya. Para pedagang gembira dengan tawaran itu karena membebaskan mereka dari biaya operasional. Mereka berbondong pindah ke pasar baru yang dikembangkan Abdurrahman. Keuntungannya berlipat. Dari keuntungan itu, Abdurahman mendapat bagi hasil. Semua gembira. Tak perlu makan waktu lama, Abdurrahman keluar dari kemiskinan, bahkan menjadi salah seorang sahabat Rasul yang paling berada.

Bisnis Abdurrahman bin Auf ini adalah bisnis properti yang bisa menghasilkan passive income bagi dirinya. Sehingga ketika ada seruan dari Rasulullah SAW untuk bersedekah, maka Abdurrahman bin Auf menyambut seruan itu dengan menyerahkan harta yang banyak untuk Jihad Fii Sabilillah. Walaupun Abdurrahman bin Auf mengeluarkan harta yang banyak keesokan harinya akan ada harta baru lagi bagi Abdurrahman bin Auf dari penghasilan passive incomenya tersebut.

Ada banyak sarana-sarana passive income, diantaranya yaitu:
* Memiliki bisnis yang bisa kita tinggalkan, karena ada manager-manager yang mengurusi bisnis kita;
* Menyewakan Properti (bisa Rumah, Tanah, Kantor, Gedung, dll);
* Royalti dari produk-produk hak cipta seperti menerbitkan buku, menciptakan lagu, membuat software komputer, dll;
* Membuat dan menyewakan ruang iklan di website kita;
* Pensiun;
* Dan lain-lain.

OK itu saja dulu pelajaran kita kali ini. Nantikan pelajaran yang akan kita bahas pada bagian selanjutnya... Tetap ikuti tulisan saya ini... :)

No comments: